Career & Education | Life | Personal Stories | Article
Aku Ditolak dari Pekerjaan Karena Aku Tidak Cukup Menarik
by The Simple Sum | October 14, 2024
Beberapa waktu lalu, aku mengalami salah satu penolakan kerja yang sangat mengecewakan dan tak terlupakan. Bukan karena aku tidak memenuhi syarat atau kurangnya kemampuan, melainkan karena penampilanku dianggap tidak cukup menarik.
Awalnya, semuanya terlihat baik-baik saja. Aku melamar ke salah satu perusahaan impianku. Posisi yang kutuju sangat sesuai dengan latar belakang dan pengalamanku. Aku mempersiapkan diri dengan serius—mempelajari budaya kerja perusahaan, memahami peran yang kulamar, dan memastikan penampilanku rapi serta profesional untuk memberikan kesan yang baik.
Saat hari wawancara tiba, aku datang dengan penuh percaya diri. Pewawancara terlihat ramah, dan aku merasa mampu menjawab semua pertanyaan dengan baik. Bahkan, pewawancara sempat memuji beberapa pengalamanku. Di akhir wawancara, aku merasa yakin bahwa pekerjaan ini akan segera menjadi milikku.
Namun, beberapa hari kemudian, aku menerima email penolakan dengan alasan yang umum: “Kami telah menemukan kandidat yang lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat ini.” Awalnya, aku merasa kecewa, tapi kupikir mungkin memang ada orang lain yang lebih berpengalaman atau cocok untuk posisi tersebut. Aku mencoba untuk menerima penolakan itu sebagai bagian dari proses.
Yang mengejutkan, beberapa minggu setelahnya, aku menghadiri sebuah acara networking di mana aku bertemu dengan salah seorang karyawan dari perusahaan yang pernah mewawancaraiku. Kami berbincang santai, dan tiba-tiba dia mengingat bahwa aku adalah salah satu kandidat yang pernah melamar ke perusahaan tersebut. Saat percakapan semakin dalam, dia membocorkan sesuatu yang tidak pernah kubayangkan.
Related
Katanya, alasan utama aku tidak diterima bukan karena kekurangan kualifikasi atau kemampuan, melainkan karena penampilanku dianggap “tidak cukup menarik” dibandingkan kandidat lain. Perusahaan itu mencari seseorang yang sesuai dengan citra yang ingin mereka tampilkan kepada klien.
Aku tertegun mendengarnya. Selama ini, aku percaya bahwa dunia kerja adalah tempat di mana kemampuan, dedikasi, dan pengalamanlah yang paling penting. Namun, kenyataannya, semua itu bisa diabaikan hanya karena penilaian subjektif terhadap penampilan luar. Rasa kecewa mulai muncul, karena meskipun sudah melakukan persiapan terbaik, penampilanku yang dianggap “tidak menarik” menjadi alasan penolakanku.
Aku mulai bertanya-tanya, apakah ini hanya terjadi padaku? Apakah perusahaan lain juga akan menilai orang berdasarkan penampilan luar mereka? Rasanya tidak adil, bagaimana kerja keras bertahun-tahun untuk membangun kemampuan dan pengalaman bisa tersingkir begitu saja oleh penilaian dangkal.
Meski begitu, aku tidak membiarkan pengalaman ini mengalahkanku. Aku menyadari bahwa penolakan ini bukan cerminan dari kualitas atau kemampuanku sebagai individu. Dunia kerja memang tidak selalu adil, tapi aku yakin masih ada perusahaan di luar sana yang menghargai seseorang berdasarkan keahlian dan dedikasinya, bukan sekadar penampilan luar.
Artikel ini adalah bagian dari TSS Confessions, konten mingguan yang menjadi tempat kami mempelajari topik keuangan pribadi yang berdasarkan kisah nyata tanpa naskah.