Budgeting | Personal Stories | Article
Aku punya puluhan tas mewah, tapi uangnya cuma cukup buat beli makanan doang.
by The Simple Sum | March 11, 2024
It’s me, hi, I’m the problem, it’s me.
Aku terobsesi dengan tas mewah dan ini sesuatu yang aku tidak tahu kapan dimulainya.
Aku ingat aku berada di pertengahan usia 20-an ketika tiba-tiba aku bertanya-tanya mengapa teman sebayaku membawa tas Loewe dan Prada saat kita berkumpul. Hal ini membuatku berpikir apakah aku menjalani hidup dengan benar sebagai seorang profesional dalam pekerjaanku.
Pikiran yang tidak mau kalah membawaku masuk ke dalam lubang kelinci. Aku memutuskan untuk membeli beberapa tas merek terkenal untuk diriku sendiri hanya untuk merasa “diterima”. Hal ini membuatku menghabiskan sebagian besar gaji bulananku untuk barang-barang merek terbaru. Aku tidak bisa menghentikan obsesi ini ketika aku naik lebih tinggi dan lebih tinggi lagi.
Related
Dimulai dari Coach, lalu naik ke Prada dan Gucci, sampai akhirnya bisa membeli Louis Vuitton. Puncaknya datang ketika aku membeli Chanel. Rasanya kayak terbang tinggi karna aku sudah berhasil dalam hidupku, karirku, dan pertumbuhanku secara pribadi. Semacam dapat gelar pesona wanita matang pada umumnya.
Mirisnya selama waktu itu, aku selalu kehabisan uang karena aku menghabiskan banyak uang untuk tas-tas cantik. Aku pernah ada di masa di mana aku bahkan tidak punya cukup uang untuk makan dan mengandalkan kartu kredit untuk membayar biaya-biaya lainnya.
Suatu hari pas aku sedang menunggu gajian, aku mengalami hari yang buruk di tempat kerja. Aku sangat ingin resign tapi kemudian aku menyadari bahwa aku tidak punya tabungan enam bulan kedepan seperti yang dianjurkan orang lain untuk persiapan resign. Lalu aku juga sadar pas sedang diskusi dengan beberapa teman sebayaku bahwa mereka ingin mulai investasi deposito karena suku bunga sedang tinggi waktu itu.
Related
Aku sadar kalau aku tidak punya uang di bank meskipun aku sering jalan-jalan dengan tas mewah dan aksesoris mahal. Aku juga sadar kalau aku merasa hampa karna kenangan di pertengahan usia 20-anku sebagian besar berputar di situs web merek-merek mewah dan kepuasan instan yang aku dapatkan dengan membeli barang-barang itu.
Saat ini aku punya beberapa rekening tabungan dan mengendalikan keuanganku lebih baik. Setiap kali aku tergoda untuk membeli tas baru, aku akan berjalan ke rak tas yang aku punya dan menyentuhnya untuk menghilangkan keinginan membeli tas yang baru.