Career & Education | Life | Article

Apakah Fresh Graduate Masih Aktif Mencari Kerja atau Sudah Menyerah?

by Busra Aulya | October 9, 2024

Seiring dengan pesatnya perkembangan pasar kerja, tantangan bagi fresh graduate dalam mencari pekerjaan semakin meningkat. 

Bukan hanya karena kurangnya pengalaman, tetapi juga karena persaingan yang semakin ketat dengan pekerja lainnya yang lebih berpengalaman. Transisi dari perguruan tinggi ke dunia kerja sering kali menjadi proses yang penuh tantangan, menuntut kemampuan adaptasi yang cepat serta keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. 

Selain itu, kondisi ekonomi yang tidak menentu semakin memperumit situasi, membuat banyak fresh graduate merasa tertekan oleh ketidakpastian yang ada. 

Meskipun banyak fresh graduate yang tetap gigih dalam mencari pekerjaan, tidak sedikit yang merasa berkecil hati menghadapi lingkungan yang kompetitif dan dan mulai mempertanyakan prospek karir mereka. Situasi ini menciptakan sebuah dinamika, di mana beberapa orang secara aktif mengejar peluang, sementara yang lain bergelut dengan perasaan putus asa akibat berbagai kendala yang dihadapi. 

Tantangan di pasar kerja

Salah satu tantangan terbesar bagi seorang fresh graduate adalah kurangnya pengalaman. Dalam banyak kasus, perusahaan lebih memilih kandidat yang telah memiliki pengalaman, membuat fresh graduate sering merasa kesulitan untuk menonjol di antara para pelamar lainnya. Hal ini seringkali menimbulkan pertanyaan : bagaimana mendapatkan pengalaman kerja jika tidak diberi kesempatan untuk memulai? 

Selain itu, persaingan untuk posisi pemula juga sangat ketat. 

Banyak pelamar bersaing untuk posisi yang terbatas, sehingga peluang untuk diterima semakin kecil. Kompetisi yang sengit ini tidak hanya melibatkan fresh graduate, tetapi juga pekerja yang sudah memiliki pengalaman namun mencari peluang baru di sektor yang berbeda 

Tantangan lainnya adalah kesenjangan antara ekspektasi gaji dan realita di posisi entry-level. Banyak fresh graduate yang memiliki harapan tinggi terhadap penghasilan mereka setelah bertahun-tahun menempuh pendidikan. Namun, kenyataannya, gaji yang ditawarkan sering kali tidak sebanding dengan ekspektasi, sehingga dapat menimbulkan rasa frustrasi. 

Penurunan atau perubahan pada beberapa sektor industri juga mengakibatkan penyusutan jumlah lapangan kerja. Selain itu, transformasi digital, otomatisasi, dan perubahan global lainnya turut mengubah kebutuhan tenaga kerja. Ketidakpastian ekonomi dan perubahan regulasi juga dapat mempengaruhi jumlah dan jenis pekerjaan yang tersedia. 

Dalam kondisi seperti ini, penting bagi para fresh graduate untuk beradaptasi lebih cepat, memperluas keterampilan, atau bahkan mempertimbangkan karir di bidang yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. 

Related

Career & Education | Life | Personal Stories | Comic | 25 Sep 2024

Cara Menghadapi Kemungkinan Kehilangan Pekerjaan dengan 'Perlindungan Karir'

Bagaimana fresh graduate meningkatkan peluang kerja mereka? 

Meski menghadapi banyak rintangan, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh fresh graduate untuk meningkatkan peluang kerja, diantaranya adalah: 

  • Jelajahi kesempatan di luar negeri 

Menjelajahi peluang kerja di luar negeri atau mempertimbangkan pekerjaan jarak jauh dapat membuka lebih banyak peluang. Di era digital saat ini, banyak perusahaan yang lebih terbuka untuk merekrut pekerja dari berbagai lokasi, memungkinkan fresh graduate untuk melamar pekerjaan di luar daerah tempat tinggal mereka. 

  • Pelajari keterampilan baru 

Pasar kerja selalu berubah, hal ini mengharuskan para pencari kerja untuk terus beradaptasi dengan mempelajari keterampilan baru. Keterampilan ini bisa dipelajari melalui kursus online, bootcamp, atau pelatihan di bidang-bidang yang sedang banyak dibutuhkan, seperti pemasaran digital, coding, atau manajemen proyek. 

Keterampilan ini akan membuat fresh graduate menjadi lebih kompetitif dan membuka peluang di industri yang tengah berkembang. 

  • Eksplorasi peran diluar jurusanmu 

Seorang fresh graduate harus terbuka untuk mengeksplorasi peran yang mungkin tidak sesuai dengan jurusan mereka. Misalnya, lulusan komunikasi bisa menemukan peluang sebagai customer service atau pembuat konten, yang bisa memberikan pengalaman berharga dan keterampilan yang dapat ditransfer ke pekerjaan lain. 

Lulusan bahasa Inggris juga dapat mencari peluang di bidang pemasaran dan agensi. 

  • Mulailah bekerja Freelance 

Freelancing atau bekerja lepas bisa menjadi cara yang efektif untuk mendapatkan pengalaman sambil mencari posisi yang lebih stabil. Meskipun ini mungkin bukan pilihan yang paling ideal karena pendapatan yang kurang stabil, ini dapat membantumu membangun portofolio dan keterampilan yang dapat menarik calon pemberi kerja di masa depan. 

Banyak platform khusus freelancer yang menawarkan berbagai proyek. Ini dapat membantu fresh graduate membangun portofolio, memperoleh keterampilan baru, dan mendapatkan penghasilan selama mereka mencari pekerjaan tetap. Contohnya, platform seperti Upwork, Fiverr dan Toptal yang menghubungkan freelancer dengan perusahaan global yang mencari keahlian khusus. Perusahaan seperti Airbnb dan Shopify sering mempekerjakan freelancer melalui platform ini. 

Waspadai tekanan sosial dan hindari pemicu stres yang tidak perlu

Ekspektasi masyarakat terhadap seseorang yang baru saja menyelesaikan pendidikan seringkali tinggi. 

Ada tekanan bagi fresh graduate untuk segera mendapatkan pekerjaan dan membangun kehidupan yang mapan, tentu saja karena orang tua biasanya telah mendukung anak mereka dan menunggu hari dimana mereka “membentangkan sayap” dan menemukan pekerjaan. 

Tekanan sosial ini membuat pencarian pekerjaan semakin berat, terutama ketika orang-orang di sekitar memiliki pandangan kaku tentang apa yang dianggap sebagai “pekerjaan yang sesungguhnya”. Bekerja di perusahaan sering kali dianggap lebih bergengsi dibandingkan pekerjaan lainnya, sehingga menambah beban bagi mereka yang memilih jalur karier berbeda atau sedang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. 

Selain itu, melihat teman atau rekan sekelas yang sudah mendapatkan pekerjaan dapat memicu perasaan tidak mampu atau keraguan terhadap diri sendiri. Tekanan sosial seperti ini, ditambah dengan penolakan kerja yang dialami, dapat menimbulkan sikap pesimis dan berdampak negatif bagi kesehatan mental! 

Oleh karena itu, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki perjalanan karier yang unik. 

Tetap fokus pada perkembangan pribadi dan hindari membandingkan diri dengan orang lain. Mengelola ekspektasi dan tetap menjaga pandangan yang positif juga sangat penting. 

Selain itu, bangunlah support-system dari teman, keluarga, pasangan atau mentor yang dapat memberikan semangat dan dorongan selama masa-masa sulit ini. 

Pencarian pekerjaan mungkin memerlukan waktu, tetapi dengan ketekunan dan kesiapan untuk beradaptasi, peluangmu untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan tujuan dan minatmu pun akan semakin besar. Teruslah berusaha, ya!