Career & Education | Life | Article

Direktur HR Ini Berbagi 4 Tips Untuk Mendapatkan Kenaikan Gaji

by Busra Aulya | September 13, 2024 | 4 mins read

Mari jujur saja – kebanyakan dari kita merasa tidak puas dengan gaji yang diterima. Dalam polling yang dilakukan oleh The Simple Sum (TSS) terhadap 2.100 responden dari Asia Tenggara, hampir 60% mengaku tidak puas dengan gaji mereka saat ini. Lebih dari itu, sebanyak 75% pengikut The Simple Sum berharap bisa mendapatkan kenaikan gaji setidaknya sekali dalam setahun. Jadi, jika kamu merasa sudah waktunya meminta kenaikan gaji, kamu tidak sendirian. 

Namun, meminta kenaikan gaji bisa terasa menegangkan, dan banyak orang memilih untuk menghindari pembicaraan ini. Tapi daripada menghindar, alangkah lebih baik jika kamu mempersiapkan diri dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan kenaikan yang kamu inginkan. 

Seperti yang diungkapkan oleh Jeremy Ong, Executive Director of People Experience Management di Golden Equator Group, “Meskipun ada anggapan bahwa perusahaan secara proaktif memberikan kenaikan gaji berdasarkan prestasi, kenyataannya, jika kamu tidak meminta, kamu tidak akan mendapatkannya, terutama di perusahaan kecil.” 

Jadi, jika kamu ingin berhasil memperoleh kenaikan gaji, penting untuk melakukan proses ini dengan strategi yang tepat. Jeremy membagikan empat tips karier yang dapat meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan kenaikan gaji: 

Related

Budgeting | Financial Planning | Personal Finance | Article | 5 Jun 2024

Cara Membuat Rutinitas Gajian yang Bermanfaat

1. Tunjukkan kinerja berkualitas secara konsisten

Kunci untuk menegosiasikan kenaikan gaji adalah dengan menunjukkan performa kerja yang baik. Meskipun setiap perusahaan memiliki indikator yang berbeda dalam menilai kinerja berkualitas, ada beberapa aspek umum yang menjadi tolok ukur, seperti kemampuan memenuhi tenggat waktu, menghasilkan pekerjaan berkualitas, mengambil inisiatif, serta mampu bekerja sama dengan baik dalam tim. 

Jeremy menegaskan bahwa karyawan yang luar biasa adalah mereka yang tidak hanya memenuhi ekspektasi, tetapi juga melampauinya. “Karyawan dengan pencapaian tinggi adalah mereka yang selalu tepat waktu, menghasilkan banyak pekerjaan berkualitas, menunjukkan komitmen pada perusahaan, berinisiatif, proaktif dalam memecahkan masalah, berpikir secara komersial, mampu bekerja sama dalam tim, serta memiliki empati terhadap atasan dan perusahaan,” jelasnya. 

Dengan secara konsisten memberikan lebih dari yang diharapkan, kamu dapat membangun argumen yang kuat mengenai mengapa kamu layak mendapatkan kenaikan gaji. 

2. Ambil proyek-proyek besar

Selain menjalankan tugas harian, mengambil proyek-proyek besar yang berdampak signifikan pada perusahaan bisa jadi cara efektif untuk membuat kamu lebih menonjol. Proyek-proyek ini sering kali mendorong kamu keluar dari zona nyaman, dan memberikan kesempatan untuk menunjukkan keterampilan kepemimpinan, inovasi, serta kemampuan memecahkan masalah. 

Jeremy mengatakan, “Kuncinya adalah jangan hanya berfokus pada daftar pekerjaan yang sudah kamu selesaikan, tapi lebih baik kamu menyoroti nilai yang telah kamu berikan kepada perusahaan. Apakah kamu seorang penghasil pendapatan, atau pendorong pendapatan? Bagaimana kontribusimu dalam mempermudah pekerjaan manajermu? Bagaimana timmu mendapatkan manfaat dengan adanya kamu di dalamnya?” 

Kalau kamu bisa membuktikan bahwa kontribusimu berdampak langsung pada keuntungan perusahaan atau meningkatkan efisiensi operasional, akan lebih mudah untuk mengajukan alasan yang kuat dalam meminta kenaikan gaji. Karyawan yang mampu menciptakan atau mendukung pendapatan biasanya lebih dihargai karena kontribusinya jelas terhadap kesuksesan perusahaan. Jadi, jangan ragu untuk mengambil peluang ini dan tunjukkan nilai tambah yang kamu punya. 

3. Pahami kondisi keuangan perusahaan

Memilih waktu yang tepat untuk meminta kenaikan gaji adalah langkah yang penting. Memahami kondisi keuangan perusahaan bisa membantu kamu menentukan momen yang pas. Jeremy menyarankan, “Penting untuk bisa ‘membaca situasi’. Meminta kenaikan gaji saat kondisi perusahaan sedang sulit bisa dianggap kurang empati atau menunjukkan rendahnya EQ (Emotional Quotient/kecerdasan emosional).”

Selain itu, kamu perlu mengetahui nilai diri kamu, tetapi tetap realistis. Ingat bahwa gaji kamu seharusnya meningkat seiring dengan pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan kamu. Gaji yang lebih tinggi juga berarti kamu memikul ekspektasi yang lebih tinggi dari perusahaan. Jika gaji kamu melebihi nilai yang kamu bawa, kamu bisa berada dalam bahaya saat terjadi pengurangan tenaga kerja. 

Namun, jika kamu yakin layak mendapatkan kenaikan gaji meskipun di masa sulit, pastikan untuk membawa bukti konkret yang menunjukkan dampak positif dari kontribusimu. Jika kenaikan gaji langsung tidak memungkinkan, kamu bisa menegosiasikan alternatif seperti penundaan kenaikan, pembayaran kembali (backpay) di kemudian hari, atau opsi kompensasi lain seperti kepemilikan saham karyawan (Employee Stock Ownership Program). 

4. Negosiasikan selama ulasan kinerja

Ulasan kinerja adalah momen yang tepat untuk membahas kenaikan gaji. Sebelum memasuki diskusi, pastikan kamu mempersiapkannya dengan baik. Lakukan riset pasar untuk mengetahui posisi gaji kamu dan bandingkan dengan standar industri. 

Selain itu, dokumentasikan pencapaianmu secara rinci dan fokus pada dampak positif yang kamu berikan bagi perusahaan, bukan sekadar daftar tugas yang sudah kamu selesaikan. Membangun komunikasi secara konsisten dengan atasan sepanjang tahun—bukan hanya saat ulasan kinerja—juga bisa memperkuat posisi kamu ketika mengajukan kenaikan gaji. 

Mulailah membangun momentum dari awal tahun dengan terus berkomunikasi dan memberikan update rutin kepada manajer mengenai kontribusimu. Hal ini akan memudahkan manajer untuk melihat dan menghargai nilai yang kamu bawa. 

“Kamu harus memberi tahu manajer tentang perkembanganmu sepanjang tahun. Ulasan kinerja menjadi rangkuman dari diskusi yang telah terjadi sepanjang tahun,” jelas Jeremy. 

Selain itu, jangan meremehkan dirimu sendiri selama negosiasi. Kurangnya kepercayaan diri atau ketakutan akan dampak yang ditimbulkan adalah kesalahan besar. Jika kamu yakin dengan nilai yang kamu bawa dan merasa belum dibayar sesuai standar pasar, maka perjuangkan hakmu.