Life | Personal Stories | Article

Aku Suka Mengambil Barang-Barang Gratis di Hotel dan Memberikannya Sebagai Hadiah Kepada Teman dan Keluarga

by The Simple Sum | July 1, 2024 | 2 mins read

Mungkin ini kebiasaan orang Asia, atau hanya kebiasaanku saja. Angkat tangan jika kamu pernah mengambil barang-barang di hotel lebih dari yang kamu butuhkan saat bepergian atau liburan untuk dibawa pulang. 

Mengapa tidak mengambilnya? Kita sudah membayar untuk hotelnya, bukan? Biasanya aku mengambil penutup kepala untuk mandi, pisau cukur, sikat gigi, sandal hotel, sabun dan shampoo. Ada juga teh dan kopi yang disediakan hotel secara gratis. 

Aku tidak akan mengambil apapun yang harus dibayar. Selama bertahun-tahun sejak aku menjadi orang dewasa yang bekerja, aku pun dapat melakukan liburan lebih sering. Hal ini memungkinkanku untuk mengoleksi barang-barang dari hotel. 

Biasanya aku akan mengambil sandal hotel untuk dipakai ibuku di rumah. Rasanya menyenangkan membawa pulang sesuatu dari hotel untuk menciptakan pengalaman yang lebih mewah di rumah. 

Aku baru-baru ini liburan ke Jepang dan perlengkapan kamar mandi hotel disana sangat menggemaskan sehingga aku meminta set tambahan dengan niat memberikannya kepada teman-temanku. Aku rasa mereka juga tidak akan tahu bedanya. 

Related

Tapi aku pikir terkadang memalukan jika pasangan atau orang yang bepergian dengan kita tidak memiliki kebiasaan yang sama. Pernah suatu kali aku mengambil tas kecil berisi barang-barang gratis di hotel dan ketika check out, portir ingin membantu membawakan tasku. 

Aku dengan sadar diri menolak tawaran tersebut. 

Aku tahu bahwa tidak apa-apa membawa pulang beberapa barang-barang gratis dari hotel, namun jika terlihat mengambil terlalu banyak, itu bisa cukup memalukan. 

Aku juga mulai menyadari bahwa aku jarang menggunakan barang-barang tersebut setelah dibawa pulang karena aku memiliki sabun dan sampo sendiri dan terkadang barang-barang dari hotel terlalu lucu untuk dibuka. 

Aku pun telah memutuskan untuk berhenti menimbun barang-barang tersebut di masa depan dan hanya mengambil beberapa sebagai kenang-kenangan.  

Artikel ini adalah bagian dari TSS Confessions, konten mingguan yang menjadi tempat kami mempelajari topik keuangan pribadi yang berdasarkan kisah nyata tanpa naskah.